Dibalik Keramaian Gunung Slamet (via bambangan)

9:54 PM





Macet..

Murni Jaya, bus jurusan Bekasi-Bobotsari yang menjadi sarana angkutan kami yang berencana jalan bareng ke gunung slamet, apa daya, kebetulan tanggal yang kami pilih bertepatan dengan super long weekend di penghujung tahun 2015, macet pun tak terhindari sepanjang bumiayu, terjebak selama 4 jam.  Kami sempat kesulitan menentukan tempat keberangkatan, karena harus menyesuaikan jam pulang kerja masing-masing, sempat terpikir berangkat dari pool sinar jaya  cibitung dengan resiko pool penuh dan tidak dapat bonus namun bisa berangkat lebih malam. namun akhirnya setelah dikondisikan, kami memutuskan berangkat dari terminal bekasi menggunakan bus Murni-Jaya.

Teamate..
Ide dan rencana mendaki gunung slamet sebenarnya sudah ada dipikaran saya sejak tahun 2013, namun karena gunungnya ditutup, rencana itu belum dapaet di ekseskusi. Tanggal 23 Desember, setelah berbagai persiapan dan rencana, akhirnya terkumpul juga team menuju slamet, dengan anggota Nurdin, Bekti, Dika, saya, dan Puji, keempat nama pertama adalah teman satu sekolah di STM Pembangunan Jakarta.

D Day..
Karena macet, bus kami sampai di pertigaan serayu, titik awal menuju gerbang pendakian gunung slamet kami baru sampai pukul 9.00, tak lupa mengucap terimakasih kepada sang driver yang mengantarkan kami sepanjang perjalanan seketika turun kami disambut calo mobil yang biasa mengantar para pendaki ke bascecamp, setelah lobi2 akhirnya disepakati tarif Rp. 35.000/orang untuk perjalanan ke atas

Berangkatttt
Perjalanan dari pertigaan serayu menuju basecamp memakan waktu sekitar 1 jam, sepanjang perjalanan gunung slamet tertutup dalam selimut kabut, dan suhu seketika menjadi dingin ketika kaki kami menginjak basecamp pemuda yang menyediakan kamar mandi, tempat menginap, serta makan. biaya yang perlu dikeluarkan adalah Rp.10.000 untuk sumbangan desa, dan Simaksi sebesar Rp.5.000. setelah sarapan, buang hajat, persiapan dll, yang memakan waktu 2 jam, dengan mengucap bismillah kami berangkat.


Foto di depan Basecamp
banyaknya pendaki hari itu membuat jalur sedikit penuh, walaupun tidak sampai macet, kaki saya mendapat kram ketika sampai pos 1,
Teamate
gunung slamet ini tiap pos ada bangunan tempat berjualan namun dengan harga yang berkali-kali lipat lebih mahal, contoh es teh manis seharga Rp. 5.000 dan gorengan Rp. 2.000, walau harganya mahal namun penjualan laris manis, sang penjual pun sumringah 24/7.

Camp Ground..
Karena kaki saya keram perjalanan tim ini menjadi sangat-sangat lambat ditambah kami tidak mengejar waktu, ketika istirahat kami pun memanfaatkannya untuk cekrek-cekrek
Camp Ground
Karena ramainya pendaki hari itu, dan setelah bertanya pada pendaki yang turun, kami memutuskan camp sedikit dibawah pos 3, tempat yang tidak terlalu datar, namun cukup untuk 2 tenda untuk beristirahat, hal yang sangat dibutuhkan ditambah senja mulai menunjukan dirinya. camp kami berada di sebelah tenda team dari condet yang berencana summit pukul 1.30, setelah kami berunding santai, kami tidak mengejar sunrise, dan akan istirahat sampai 05.00

Summit..
Dika menjadi koki team kami di pendakian edisi kali ini, untuk sarapan singkat kami disuguhkan tempe goreng, tahu, dan mie rebus, tak lama kami lanjut naik, pos demi pos kami lalui dan benar saja, setiap pos yang kami lewati telah penuh dengan tenda
Summit

Bau kotoran dan tenda spongebob..
satu hal yang sangat disayangkan, sepanjang perjalanan dari camp, sampai pos 6, bau pesing, dan kotoran para pendaki sangat merusak kesejukan udara di selamet, diperlukan kesadaran para pendaki agar menggali lubang sebelum buang air besar. perjalanan menuju puncak nurdin dan puji seperti motor rx king yang ga bisa selow sangat bersemangat, ada hal yang menarik, karena kami menjumpai tenda spongebob yang diperuntukan untuk anak-anak, namun dipakai untuk camp di pos 8 dengan ketinggian sekitar 2900 mdpl, beruntung cuaca tidak hujan
Ada-Ada Aja
The Peak..
Pos sembilan adalah pos terakakhir sebelum mendaki tanah berbatu berbatu menuju puncak, dengan kemiringan sekitar 50 derajat, tanjakan terakhir ini sangat menguras tenaga, jadi harus ada persediaan makanan dan minuman mencegah lapar dan dehidrasi sepanjang summit attact.
Miring
pada saat break di lereng ini, bisa diliat pemandangan yang oke punya seperti gunung sindoro sumbing yang berselimut awan. Setelah memakan waktu sekitar 5 jam akhirnya kami sampai di puncak gunung slamet dengan titik tertinggi yaitu 3428 MDPL.
Biarkanlah ID card yang nampang
puncak gunung slamet sangat luas, paling luas mungkin di Jawa, jangan lupa cekrek-cekrek di puncak, yang disayangkan batrai kamera saya habis ketika dipuncak sehingga tugasnya diambil alih kamera hape

Dika Cekrek-cekrek
Kebetulan cuaca cerah sehingga pemandangan terlihat jelas, karena kabarnya pada pagi hari cuaca berkabut, sehingga tidak ada sunrise

View Puncak
down..
Perjalanan turun menempuh waktu setengah dari perjalanan naik, dan dalam waktu 2 jam kami sudah sampai di tenda, tenah karena apa, harusnya desember sudah memasuki musim penghujan, namun sepanjang perjalanan, kami hanya menemui gerimis kecil yang turun tidak lama, kami berkeinginan turun ke basecamp hari itu juga, sehingga perjalanan turun sebagian dilalui pada malam hari, sepanjang perjalanan kami melihat Tim SAR bolak balik karena banyak korban, setelah pos demi pos akhirnya sampai basecamp pukul 19.30

Tips..
1. Upayakan sampai di pertigaan serayu pagi, waktu terbaik untuk naik adalah pukul 09.00 
2. Cari moda tranportasi yang nyaman ketika perjalanan menuju purbalingga, sehingga dapat digunakan dengan maksimal untuk istirahat
3. Bawa logistik untuk 2 malam.
4. Galilah lubang untuk buang air besar, jangan buang air di jalur.

Thanks To..
Allah SWT, kedua orang tua, Nurdin, Dika, Bekti n Puji, Rombongan Dari PT KAI, TIM SAR yang sangat tanggap dan semua pihak yang telah membantu lancarnya perjalanan kali ini














You Might Also Like

2 comments