karoshi, Fenomena Kematian Yang Disebabkan Kelelahan Bekerja Yang Terjadi di Jepang
5:55 PM
Kerja, Yes, Kerja adalah aktivitas yang tidak bisa dipisahkan tentunya dari manusia. Menurut Wiki, Pekerjaan secara umum didefinisikan sebagai sebuah kegiatan aktif yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan sebuah karya bernilai imbalan dalam bentukuang bagi seseorang.
Karoshi
Sebelum kita bahas karoshi, coba kita simak berita dibawah ini
Karyawan Bunuh Diri Akibat Terlalu Berat Bekerja, CEO Ini Mundur
"Liputan6.com, Jakarta Pimpinan perusahaan iklan besar di Jepang Dentsu mengundurkan diri usai salah seorang karyawannya melakukan aksi bunuh diri, terkait dengan budaya perusahaan yang menerapkan kebijakan lembur yang sangat panjang.
Mengutip laman CNN, Selasa (10/1/2017), Presiden dan CEO Dentsu Tadashi Ishii mengajukan pengunduran diri pada pertemuan dewan yang berlangsung di Januari ini.
Dentsu, yang mempekerjakan 47 ribu orang dan beroperasi di 140 negara, tengah menjadi sorotan menyusul langkah bunuh diri seorang karyawan pada Hari Natal tahun 2015.
Pembuat kebijakan di Jepang menemukan seorang pekerja wanita Dentsu, Matsuri Takahashi, terpaksa bekerja dengan jam kerja yang terlalu panjang. Beban kerja ini yang ditengarai menyebabkannya melakukan bunuh diri.
Takahashi harus bekerja hingga 105 jam kerja di bulan menjelang kematiannya, yang menjadi hasil temuan pihak berwenang.
Pengunduran diri Ishii muncul setelah penyidik menggerebek kantor Dentsu. Departemen Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang telah melimpahkan kasus ini ke jaksa.
"Kami sangat menyesal gagal untuk mencegah terlalu banyak pekerjaan yang harus dilakukan pekerja baru," kata Ishii saat konferensi pers.
"Saya menawarkan permintaan maaf yang tulus kepada keluarga yang ditinggalkan dan masyarakat," dia menambahkan.
Jepang memang dikenal dengan para pekerja kantor yang harus bekerja sangat keras. Dianggap menjadi tulang punggung perekonomian Jepang, karyawan diharapkan untuk selalu menempatkan perusahaan pertama dalam hidupnya. Usai jam kerja, para pekerja sering diikuti dengan sesi minum bersama dengan rekan dan klien.
Jepang memang dikenal dengan para pekerja kantor yang harus bekerja sangat keras. Dianggap menjadi tulang punggung perekonomian Jepang, karyawan diharapkan untuk selalu menempatkan perusahaan pertama dalam hidupnya. Usai jam kerja, para pekerja sering diikuti dengan sesi minum bersama dengan rekan dan klien.
Kematian yang disebabkan kelelahan bekerja merupakan hal yang sangat umum di Jepang, yang dikenal dengan istilah karoshi.
Menurut data pemerintah, sekitar 2.000 orang meninggal dunia setiap tahun dengan cara bunuh diri karena terlalu banyak bekerja."
Kalau diperhatikan, rasanya peristiwa tersebut jarang terjadi di Indonesia. Namun tidak demikian di Jepang. Di negara itu kejadian berdasarkan berita diatas disebut karoshi. Secara harfiah, karoshi diterjemahkan sebagai: kematian akibat kerja yang berlebihan. Bagaimana seseorang bisa meninggal akibat kerja yang berlebihan di Jepang?Karoshi adalah fenomena terkenal di Jepang. Korban sering bekerja selama 14 jam sehari, selama seminggu penuh, tentunya hal tersebut sangat mengherankan bagi masyarakat Indonesia untuk bekerja 14 hari tanpa libur, namun Jepang dikenal mempunyai etos kerja yang tinggi, tanpa mengenal waktu.
Bahkan secara mengejutkan beberapa korban karoshi bekerja selama 80 hari berturut-turut dan lebih dari 100 jam selama berbulan-bulan pada suatu waktu. Pola kerja seperti ini terjadi karena adanya budaya yang menjunjung tinggi kerja keras, dan pengorbanan diri yang diturunkan dari bushido, yaitu jalan hidup seorang samurai. Selain itu, ledakan ekonomi pada tahun 1980-an mendorong pekerja untuk semakin produktif disamping kekalahan jepang di perang dunia ke dua.
Sebuah survei pernah dilakukan pada tahun 2004 oleh International Labour Organization (ILO) menemukan bahwa lebih dari enam juta orang Jepang bekerja rata-rata lebih dari 60 jam per minggu jika di Indonesia hari kerja normal adalah 5 hari, dan dalam satu hari bekerja selama 8 jam secara normal maka jam kerja di Indonesia selama seminggu adalah 40 jam, 30% lebih sedikit dibanding Jepang.
Karoshi pertama kali terjadi pada tahun 1969. Waktu itu, seorang pria berusia 29 tahun, sudah menikah, bekerja di departemen pengiriman surat kabar terbesar di Jepang. Dia meninggal karena mendadak terserang stroke di kantornya. The Workers Compensation Bureau of Japan’s Ministry of Labor menganggap bahwa kerja berlebihan adalah penyebab kematian pria tersebut.
Penyebab Karoshi
Banyak faktor yang menyebabkan para perkerja di Jepang mengalami Karoshi, namun yang paling menyebabkan adanya kematian adalah serangan jantung dan stroke, banyak para pekerja yang sudah berumur, tapi tidak care terhadap kesehatannya, makan mie instan terlalu sering, tidak menjaga nutrisi, tentunya ini hal buruk yang berdampak pada kesehatan.
Tetsunojo Uehat, seorang ahli medis mendefinisikan karoshi sebagai kondisi dimana seseorang menjalani proses kerja yang tidak sehat secara psikologis dan dilanjutkan dengan cara mengganggu ritme kehidupan normal. Kemudian lelah pada tubuh menumpuk disertai memburuknya tekanan darah dan pengerasan pembuluh darah, akhirnya terjadi kerusakan fatal pada tubuh.
Beda Karoshi Dengan karo jisatsu
Dalam tahun-tahun berikutnya, karoshi menjadi fenomena yang semakin dikenal di Jepang, terutama di kalangan pekerja kerah putih atau yang dikenal "salary men". Penyebab darikaroshi biasanya serangan jantung dan stroke. Ada fenomena lain yang terkait dengan kematian yang disebabkan oleh pekerjaan yaitu karo jisatsu. Berbeda dengan karoshi, karo jisatsu adalah kematian lantaran bunuh diri sebab seseorang terlalu banyak bekerja.
Upaya Penanggulangan Karosi
Dalam setahun nyaris 2000 orang di Jepang meninggal dunia karena karoshi, mereka rata-rata adalah pekerja paruh baya yang memaksakan dirinya untuk terus lembur, untuk mengatasi masalah yang mematikan ini pemerintah jepang memberlakukan pembatasan lembur, yaitu dalam sebulan para pekerja maksimal jam lembur adalah 30 jam kerja.
Seiring dengan berjalannya waktu, karoshi menjadi sesuatu yang mulai dihindari oleh warga jepang. Anak muda di Jepang lebih memilih untuk melakukan pekerjaan paruh waktu, hal ini dilakukan karena mereka tidak begitu suka ditekan oleh pimpinan dan masih ingin coba-coba apa yang akan dilakukan dalam menjalani kehidupan. Satu hal tambahan, anak muda Jepang sekarang mulai menyukai wirausaha, mereka mulai membuat sepatu, kaos, dan lannya untuk dijual.
Kesimpulan
Bila diungkapkan lebih khusus, karoshi adalah bekerja tanpa henti, tidak ada keseimbangan dalam hidup. Dan seseorang menderita dalam diam karena harus bekerja, tidak bisa mengekspresikan ketidakpuasan terhadap beban kerjanya yang berlebihan.
Berkerja adalah kagiatan yang positif, dan merupakan suatu kewajiban bagi setiap orang untuk mendapatkan penghidupan yang diinginkan, namun yang patut diingat, kesehatan itu sangat mahal harganya dan itu adalah hal yang paling utama.
Di Indonesia banyak orang yang melakukan jam lembur untuk mendapatkan penghasilan tambahan, pada hari normal lembur selama 3 jam, ditambah sabtu-minggu, bagi anak muda yang relatif fresh, dan mempunyai fisik prima, mungkin hal tersebut belum dirasakan efek sampingnya, namun akan dirasakan pada masa tua, oleh karena itu, bijaklah dalam bekerja, istirahat, dan kerja harus seimbang, dan ingatlah kita tidak hidup hanya untuk bekerja, masih ada hal lain yang butuh perhatian kita, seperti keluarga.
"Demikianlah ulasan mengenai karoshi yang menjadi fenomena mengerikan dari Jepang. Hanya demi pekerjaan mereka rela melakukan apa saja termasuk mempertaruhkan nyawanya sendiri. Benar-benar miris!"
0 comments