Pages

  • Home
  • Contact
  • Shop
Powered by Blogger.

Home Ads

Advertisement

facebook linkedin twitter youtube

Simply Amazing

    • Home
    • Food
    • _Coffee
    • _Food
    • Movie
    • travel
    • General

    Autocad, mungkin ada yang belum tau, autocad itu software yang digunakan untuk membantu membuat gambar lebih bersifat teknik. Beberapa jenis pekerjaan yang menggunakan autocad sebagai alat bantu membuat gambar diantaranya adalah :

    A.    Mechanical Engineering
    B.     Architectural Engineering
    C.     Civil Engineering
    D.    Electrical Engineering

    Banyak software selain autocad yang digunakan untuk membantu membuat gambar, diantaranya adalah solidworks, archicad, catia dan masih banyak lagi,  beberapa factor seperti harga, dan faktor familiarisasi membuat autocad masih menjadi favorit baik untuk perusahaan maupun perorangan. untuk ilustrasi kegunaan autocad teman-teman bisa liat di gambar dibawah ini

    Bikin Gambar Jaman Majapahit Sebelum Ditemukan Autocad

    Dilhat dari ilustrasi diatas kebayang kan bagaimana repot bikin gambar ukuran besar pada jaman majapahit, belum kalau salah, enggak ada tuh namanya tombol undo, kebayang..

     
    Fungsi Lain Autocad



    1.      Shortcut
    Mungkin teman-teman sudah pada tau autocad itu punya banyak shortcut untuk melakukan perintah, shortcut sangat membantu mempercepat perintah tanpa harus menyentuh mouse, mungkin hanya berbeda beberapa detik, namun bagi para designer beberapa detik  itu sangat-sangat berarti. yang saya share disini adalah perintah shortcut menggunakan keyboard hanya untuk mengingatakn saja, para master mungkin sudah hafal diluar kepala dengan shortcut-shortcut autocad tapi untuk yang belum tau, mungkin ini berguna. dibawah ini saya tampilkan beberapa shortuc autocad yang diambil dari berbagai sumber


    Perintah Dasar Autocad, Thanks to original uploader

    2.      Regen
    Pada saat teman-teman menggambar menggunakan autocad mungkin menjumpai garis yang patah-patah yang biasa ditemukan pada gambar lingkaran, fillet, dan bentuk geomteri lain yang menggunakan radius,  mungkin tidak berpengaruh, namun untuk saya sendiri kadang membuat bingung dan menambah beban pikiran apalagi pada saat deadline. Cukup sederhana ketik “regen” tanpa tanda petik pada keyboard, maka gambar akan enjadi halus tanpa patah-patah yang extrim.

    Perbedaan Sebelum dan Sesudah Regen

    3.      Pindah Jendela Dengan cepat
    Ga setiap manusia sempurna, termasuk para tukang gambar, biasanya pada saat jenuh pasti suka curi-curi kesempatan buka internet entah untuk menghilangkan penat atau lagi bête kerja, akan sangat tidak mengenak kan bila bos menemukan kita sedang berselancar di dunia maya selagi jam kerja, mungkin trik ini sudah banyak yang tau namun yang belum tau trik ini menjadi wajib hukumnya, tekan alt+tab untuk berpindah dari alat browser menuju autocad.

    Menu Alt+Tab 

    4.      Jengkel Karena F1
    Teman-teman pasti ngelamin, ga mudah pencet perintah esc pada keyboard, pasti beberapa kesempatan malah pencet tombol F1 karena letaknya yang dekat, nah ada solusi cepatnya nih, copot aja tombol F1 pada keyboard, sapa yang mau pkirannya tambah jengkel. Udah dikerjar deadline masih direptin hal sepele begitu.
     
    Design Itu Simple



    Nah sekian posting sederhana saya tentang menu-menu tersembunyi dalam autocad, semoga berguna, salam.
    Continue Reading







    Gunung Lawu, mendengar gunung itu pun langsung terhubung dengan hal yang berbau mistis, angker, pusat kerajaan siluman dan hal-lain yang berbau klenik

    Gunung yang mempunyai ketinggian 3265 MDPL ini punya tiga puncak, hargo dalem, hargo dumiling, dan hargo dumilah, konon ceritanya gunung yang terkenal sebagai pusat kerjaan makhluk halus ini dijaga oleh jin yang berasal dari kerajaan majapahit.

    Berangkat..

    View ST Solo Jebres

    Berawal dari St. Pasar Senen  dan berakhir di St. Solo Jebres, rombongan kami berjumlah  8 orang  yaitu Arif, Ayuti, Aini, Alif, Fuad, Ikus, Novi dan Saya. Seperti biasa kami menyewa karto kasbun sebagai driver, yang kali membawa elf prona buatan karosesri new armada sebagai angkutan kami dari solo menuju cemoro sewu, pintu gerbang pendakian seolah sudah menjadi paket, Mas bolang terpilih menjadi guide kami/ Rumah joglo, jalan mulus tanpa pemisah, serta pemotor yang banyak yang tidak menggunakan helm menjadi pendangan yang memanjakan mata. Saya sempat memperhatikan tanda jalan bertuliskan astana giri bangun yang menjadi tempat peristirahatan terakhir presiden kedua republik Indonesia, Bapak Jendral Besar Soeharto.



    Cemoro Sewu

    Mesjid An-Nur

    Sudah banyak pendaki yang bersiap ketika kami sampai di gerbang pendakian cemoro sewu. Kondisi saat itu berkabut. Jam 12 siang pun suhu sudah berasa dingin. Setelah sholat zuhur, rombongan kami bersiap melakukan pendakian. Pak karto kasbun dan mas bolang menemani kami mendaki.
    Papan Vandalisme yang berisi aneka striker pencinta alam
    Mas bolang, menjadi guide kami selama mendaki, Kondisi jalur pendakian lawu via cemoro sewu sudah baik, karena jalur sudah diberikan batu blok sebagai pijakan. Berawal dari daerah dengan banyak pohon cemara, melalui beberapa sumber mata air, medan berbatu, setelah 8 jam kami mendaki, pos 4 yang menjadi pilihan kami mendirikan tenda untuk berisitirahat.
    Jalur setapak Gunung Lawu Via

    Naris Di Gerbang Pendakian Cemoro Sewu

    Trouble..

    Masalah terjadi, ketika tenda yang dibawa kapasitasnya tidak sesuai dengan jumlah rombongan, dua tenda dengan kapasitas 7 orang (4+3) tentu tidak cukup untuk diisi dengan Sembilan orang. Terpaksa rombongan putrid yang berjumlah 4 orang, masuk ke tenda dengan kapasitas 3 orang, dan lelaki yang berjumlah 5 orang dipaksa masuk ke tenda 4 orang, namun setelah dicoba, tenda 4 orang hanya muat untuk 4 orang. Semula pak karto kasbun berniat tidur diluar tenda, namun pak karto terlihat pucat, akhirnya saya bersedia untuk tidur luar. Beralaskan matras, dan dihangatkan sleeping bag standar, pertama kali saya mengalami tidur diluar, beruntuk cucaca cerah karena sedang musim kemarau, sekaligus udara di gunung sedang dingin-dinginnya, jujur gunung lawu ini suhunya luar biasa dingin dibanding gunung yang lain.

    Yellow..
    Sunrise Lawu
    Sekitar pukul 03.30  kami bangun bersiap summit, tak lupa sarapan, tanpa guide kami summit, kondisi lawu saat itu ramai, sehingga cukup mudah untuk menemukan jalur karena banyaknya pendaki. kami beruntung sampai puncak tepat sebelum matahari terbit. sunrise lawu ini cukup unik, karena warna lembayungnya yang jingga, kami hanya mengunjungi hargo dumilah, karena tidak tau jalan ke dua puncak yang lain.

    Landscape Gunung Lawu
    Karena kami summit di pagi buta, ketika turun dari hargodumilah barulah terlihat pesona lawu, landscape yang tidak ditemui di tempat lain, hamparan hijau, jurang-jurang, dan beberapa bangunan pendopo yang kami dengar digunakan sebagai tempat bertapa dan lain-lain, serta beberapa tanaman indah yang saya tidak tau nama dan jenisnya.

    Landsacape Gunung Lawu

    Salah Satu Tanaman Yang Tumbuh Di Gunung Lawu



    Turun..
    Perjalanan turun sama dengan naik, yaitu lewat jalur cemoro sewu, ada yang unik ketika seekor burung jalak mengikuti kami turun sampai pos 1. Seakan menjadi pendamping perjalan turun kami.
    Karena cuaca mendukung, kami sampai gerbang cemoro sewu sekitar pukul 1 siang, yak, peralanan naik-turun bisa dibilang 2:1 perbandingan waktunya.

    Tips
    1. Gunung Lawu itu suhunya dingin terutama musim kemarau, jadi persiapan harus lebih untuk menghangatkan badan.
    2. Bawa bekal makanan cukup protein, seperti daging, disamping enak, Lawu itu tempat yang menyenangkan untuk camping, dijamin whorted !!

    Gallery..
    Pentoel, makanan yang bisa ditemui di cemoro sewu

    View Di Awal Pendakian


    View Turun Dari Puncak
    Thanks To: Allah SWT, Kedua Orang Tua, dan teman seperjalanan
    Kiri Atas: Galih, Ayuti, Novi, Aini, Ikus, Arif
    Kiri Bawah: Karto Kasbun, Arif














    Continue Reading



    And The Story Begin..

    Ya bekasi, kota yang menyimpan segudang permasalahan, mulai dari jalan rusak, angkot ngetem sembarangan, polusi yang enggak terkontrol, dan masih banyak keluhan yang rasanya udah jadi rahasia umum se alam sememsta.

    Kebetulan saya adalah mahasiswa teknik industri kelas malam di Universitas Gunadarma Kalimalang, Malam itu selesai UAS, pasukan kelas meluncur ke Bebek Keleyo Kalimalang untuk makan malam, sekaligus membicarakan rencana liburan ke Dieng sebagai media refreshing sebelum menghadapi perkuliahan tingkat akhir pada tanggal 29 sampai 31 Agustus 2014.

    Suasana Makan Malam Di Kaleo


    The Wolf Pack..


    The Pack

    Hampir semua dari kami adalah mahasiswa merangkap karyawan, enggak perlu dijelasin alasan kita untuk ngambil liburan ke dieng, selama bertahun-tahun kuliah kelas ini belum pernah liburan bareng-bareng dan cuma ketemu pas kegiatan belajar di kampus aja, dan lengkap pas ada praktikum selebihnya cuma 50% mahasiswa yang hadir kalau perkuliahanan reguler, Fyi, praktikum di universitas tempat kita mencari ilmu itu bener-bener susah dan kadang bikin sebel karena peraturannya yang sangat kaku.

    Kami, peserta trip dieng ini ada 14 orang, coba dikenalin satu-satu, liat foto diatas ya, dari kiri ke kanan, dan atas kebawah, Anggota pertama itu Fina, junior di kampus, 1 angkatan dibawah berhasil diracun sampai ikut, ada kholid, temen sekelas yang pake jaket motor pas naek gunung, lanjut ada Adi, yang ngakunya pake kaos empat rangkap plus jaket buat ngusir dinginnya gunung prau di pagi hari, terus ada Ayu yang pada kegiatan kuliah dia adalah ketua kelas, Ayu  total banget prepare trip dieng ini, terutama peralatan lenong naik gunungnya. Selanjutnya ada Taja, dia yang paling senior masalah gunung, diantara 14 orang ini, dan jadi teman "nyewiper" yang baik dan tangkas. Selanjtunya saya sendiri, seorang newbie hina mencoba jadi manusia yang berguna selama trip ini. Berikutnya Arif, Arif adalah seorang enterpreneur lucu yang usahanya sedang berkembang, jujur saya baru kali ini liat pendaki yang pake dasi pramuka, itulah Arif.

    Di foto barisan bawah mulai dari kiri ada Alel yang mengaku jarang banget pergi jauh, kelakuan dia selama trip ini kalau di analogikan seperti singa betina yang keluar dari kandang dan enggak bisa diam barang sedikit. Selanjutnya ada salman, Senior 2 angkatan diatas kelas kita yang pernah jadi asisten praktikum, salman bawa keril ajaib, besar, terlihat penuh tapi bisa diangkat menggunakan ujung jari kelingking. Pria selanjutnya adalah febri, selain teman sekampus selain fina, dan iman, ferbri ini sama-sama satu alumni teknik mesin pembangunan yang nafsu makannya sangat besar. Selanjtunya ada Suci, diantara para  wanita yang lain, suci punya jam terbang naik gunung paling tinggi dan berpengalaman dengan segala medan. Selanjtunya ada Rudi, putra jawa yang kesehariannya sopan sekali baik tingkah laku dan tutur bicarannya. Selanjutnya adalah Iman, yang sudah pindah kampus, dia adalah sumber dari segala foto terbaik dari trip ini, "Fotografer Handal". Selanjutnya ada seorang Baja, sama seperti iman baja juga sudah pindah kampus, tapi tetep mereka sudah jadi bagian keluarga kelas ID, dia jadi leader selama pendakian di gunung Prau.

    Itu sudah para pria tampan rupawan, dan para wanita cantik jelita yang jadi peserta trip ini.

    On The Way..
    29 Agustus, suatu malam biasa, Janji manis kumpul jam 7 malam, satu persatu semua pasukan datang, yang pertama itu Taja yang udah terkenal sebagai Mr. On Time, kemudian kholid yang berangkat sejak hari kamis karena jauhnya rumah kholid di Cikarang (Joke)  dan  yang paling terakhir datang Fina. Lega semua logistik bisa dibilang kumplit, pasukan terbagi dua karena kesalahan dalam booking tiket kereta, sembilan pasukan naik KA Serayu Malam, dan lima pasukan naik armada bus Murni Jaya.
    Tujuan pertama adalah Kota Purwokerto, yang kami perkirakan akan sampai jam 8 Pagi, ternyata molor karena keterlamabatan kedua armada dan baru sampai Purwokerto Sekitar jam 9, kebayang lamanya perjalanan seperti apa, ada beberapa tips untuk menghilangkan kepenatan di perjalanan yang kami lakukan yaitu main kartu dan foto-foto.

    Sepurmania dan Bismania
    Elf Pak Karto Kasbun yang kami sewa sebagai kendaraan selama trip dieng sudah stand bye sejak jam 7 pagi. setelah semua kumpul di ST Purwokerto, hal pertama adalah sarapan di warung nasi dekat Stasiun purwokerto, tipikal warung khas jawa, porsi wah, harga murah. Kenyang, selesai sarapan perjalanan menuju Dieng dimulai.

    Dieng..
    Karena keterlambatan jadwal, kami baru sampai di dieng sekitar jam setengah 2 siang, kondisi Dieng saat itu sangat ramai karena ada acara Dieng Culture Festival sehingga rencana ke candi Arjuno dibatalkan akibat ramainya pengunjung. Mie ongklok khas wonosobo menjadi "Bensin" kami sebelum mengacak-acak Dieng. Btw, ini adalah kesempatan kedua saya mengunjungi dieng catatan perjalanan pertama saya di dataran tinggi dieng dapat dilihat di sini

    Telaga Warna..
    Telaga Warna
    Tempat yang pertama kami acak-acak adalah telaga warna, Danau yang menjadi andalan pariwisata dieng ini memiliki warna yang berubah-ubah karena mengandung sulfur, telaga yang memiliki ketinggian 2000 MDPL (Copas Wiki) ini dikelilingi banyak bukit sehingga cocok sebagai sarana foto (Baca:Narsis), sampai jam 3 sore, jadilah telaga warna ini sebagai ajang curhat visual dalam bentuk gaya yang diakibatkan kepenatan kami menghadapi rutinitas kerja dan kuliah. 
    Levitasi Kumplit Sekeluarga
    Pose Telaga Warna
    Tips untuk trip di telaga warna,
    1. Sebagai traveler yang baik, masuklah dari pintu utama dan membayar retibusi.
    2. Jangan terlalu lama di area kawah, karena asapnya beracun.
    3. Banyak goa-goa yang letaknya tersembunyi, cari, dan temukan!
    4. Jangan mengotori telaga warna yang sudah kotor karena pengunjung yang tidak bertanggung jawab.

    Prau..
    Gunung yang sedang naik daun ini menjadi tujuan utama kami, racun racun yang sudah ditebar berhasil membuat trip ini terlakana. Banyak yang belum pernah naik gunung, sehingga prau menjadi gunung pertamanya,


    Was-was..
    Sempat was-was dengan kondisi tersebut namun persiapan menjadi kunci segalanya, Logistik, P3K, dan perlengkapan pribadi yang kami bawa cukup lengkap sehingga memberikan ketenangan mental dan batin kami saat mendaki. Setelah mengurus Simaksi, packing ulang dan lain-lain tepat pukul 16.30 Kami mulai mendaki.
    Awal Pendakian, Masih Semangat!

    Suci dan Alel, 2 bidadari kelas
    Kami mengawali pendakian dari desa dieng kulon, karena sifatnya yang cukup landai, sebenarnya jalur resmi adalah lewat desa petak banteng, namun karena medannya yang curam, kami memilih naik lewat desa dieng kulon.

    Senja di Lereng Gunung Prau

    Narsis di Jalur Pendakian

    Paru-paru kami yang penuh polusi membuat pendakian prau ini menjadi sangat melelahkan, setelah penuh perjuangan kami berhasil mencapai camping ground sekitar pukul 19.30, ada kejadian dimana dua orang pasukan Pak Karto kasbun yang membawa dua tenda terpisah dari rombongan, akhirnya kami hanya mendirikan tiga tenda yang normalnya diisi oleh 12 orang tapi entah bagaimana semua bisa masuk dan tertidur walau terjadi perang kentut di masing-masing tenda yang berlangsung ssepanjang malam. Terbiasa dengan udara panas kota Bekasi, kami kedinginan oleh gunung prau, beberapa teman langsung masuk tenda menghangatkan diri, beberapa manyiapkan masakan dan masak air, dan ketika makanan sudah matang, entah bagaimana caranya udang balado dan spagethi sebagai makan malam kami habis dalam sekejap.


    Milky Way..
    Banyak cara menghabiskan malam di gunung prau, kebanyakan mengisi waktunya dengan "nenda", mungkin kelelahan, banyak yang langsung tidur setelah makan malam, ada juga yang saling curhat di luar tenda sambil menikmati secangkir kopi yang tidak lama panas ditemani langkit yang penuh bintang, karena di kota mustahil dapat pemandangan yang seperti itu, lain pula iman, instingnya sebagai "Fotografer Handal" sibuk memainkan kameranya, bahkan diantara kami, Iman yang paling belakangan masuk tenda karena asyik dengan Nikonnya, dan hasilnya ga perlu diragukan lagi, Amazing!!, semua yang foto yang ada di tulisan ini adalah jepretan Iman. 



    Panorama Malam Gunung Prau Dieng
    Pukul 01.00, 31 Agustus 2015 semua mulai masuk ke alam bawah sadar masing-masing, terlelap didalam dinginnya udara dieng. Beruntung bagi kami di udara dingin gunung prau di bulan agustus tidak satupun dari kamu yang terkena Hipotermia.

    Epic Sunrise
    Pukul 05.00 satu kita bangun, masih kedinginan kita merayap keluar tenda untuk berburu golden sunrise yang udah jadi trandmark gunung prau, apalagi ini bulan agustus yang bisa dibilang periode emas kalau mau mendaki karena kondisinya yang "Pas".
    Letak strategis gunung prau yang berada di tengah-tengah pegunungan indah jawa tengah, membuat pamandangan yang ada sangat puitis.


    Golden Sunrise
    Tips untuk berburu foto sunrise,
    1. Bangun pukul 04.30.
    2. Bawalah tripod yang mendukung.
    3. Cari spot yang baik, dan bebas halangan, karena semakin siang semakin banyak yang mau ambil foto.
    4. Pakai baju hangat, karena udara sangat-sangat dingin, dan sunrise datangnya sekitar pukul 05.15

    Setelah puas menikmati visualisasi sunrise prau, kami lanjut narsis ria, well, prau adalah gunung yang ramai, jadi jangan kaget kalau puncak dipenuhi puluhan bahkan ratusan tenda.
    Niat Bawa Banner Dari Bekasi

    Laskar Apalah Entah, Yang Penting Foto!

    Semangat Merah Putih Dari Taja

    Entahlah

    Indahnya Kebersamaan..
    Setelah puas narsis di prau, sekitar jam 8 pagi kami mulai packing ulang dan persiapan turun, senang rasanya semua aktif bahu membahu saling membantu satu sama lain, ini membuktikan budaya gotong royong belum hilang di Indonesia meskipun ini diperoleh ketika melakukan kegiatan pendakian. Sampah yang kami hasilkan cukup banyak, trashbag terisi sampah dengan berat sektiar 10 kg, bergantian Arif, Adi, Salman, dan Kholid membawa sampah tersebut turun.
    Budaya Gotong Royong Belum Punah Kawan
    Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, dan semua sampah telah dipungut dan dimasukan trashbag, kami melakukan briefing dan berdoa bersama sebelum turun, bersyukur dan berdoa semoga kami terus dilimpahkan keselamatan oleh Allah SWT, tak lupa selesai briefing, kami melakukan foto sekeluarga.
    Briefing dan Berdoa Sebelum Turun

    Foto Keluarga
    Sekitar jam 9 pagi kami turun dengan jalur yang sama, yaitu menuju desa dieng, pemandangan yang tidak terlihat ketika malam terlihat begitu ajaib, ada bukit teletabis, bunga yang tidak tau namanya, dan pemandangan lain yang memanjakan sejauh mata memandang. Naik turun bukit teletabis, kami pun tiba di menara pemancar yang terdapat di gunung prau, pada malam hari, beberapa teman melihat sesuatu yang ganjil, yaitu sesosok kakek kakek yang tidak diketahui asal muasalnya, dan beberapa bunyi-bunyian aneh yang baru diceritakan ketika sampai bawah, tentunya cerita mistis itu menambah warna perjalanan kami.
    Febri Narsis di Perjalanan Turun, dibelakangnya terlihat Kholid dan Arif dengan Dasi Pramukanya Membawa Turun Sampah

    Bukit Yang Kami Lewati Ketika Perjalanan Turun
    Break Bos !!
    Sampai pos pendaftaran jam 12 siang, masing-masing ada yang makan, mandi, dan sholat. Tak lupa belanja oleh-oleh khas dieng untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. siang itu dieng tak ubahnya seperti kota, penuh sesak karena ada dieng culture fest yang mengakibatkan jalanan macet. 

    Ketinggalan Kereta..
    Puas "ngobok-ngobok" dieng, kami bersiap pulang, rencannya kami naik kereta dari ST semarang poncol menggunakan kereta Tawang Jaya keberangkatan 18.40. dengan waktu keberangkatan tersebut estimasi perjalanan kami adalah 4 jam. pukul 13.30 kami mulai perjalanan pulang dengan elf Pak Karto kasbun, namun penuhnya dieng saat itu membuat perjalanan kami terhambat, sehingga baru sampai semarang sekitar pukul 19.30, Weleh, ketinggalan kereta gan...

    Setelah berunding, tim memutuskan naik bis untuk kembali ke bekasi, karena keadaan sudah larut, terpakasa naik bis dengan nama Mulia lestar, bis dengan pelayanan terburuk yang pernah saya gunakan, AC sempat mati selama 4 jam padahal sedang macet, kursi penuh kutu, tidak ada toilet, dan ajaib ada ayam yang terus berkokok, dan motor juga jadi penumpang di bis itu, dan untuk semua pelayanan "mewah" itu kami terpaksa merogoh kocek sejumlah 150 K, damn!!

    Kondisi Bus Terkutuk, Bukan Cuma Manusia yang Jadi Penumpang

    Adi  Bobo Ganteng
    Kami turun di pintu tol bekasi timur, yup pintu tol, bus itu tidak mau masuk ke bulak kapal dengan seribu alasan. Ayu, Suci, dan Alel melanjutkan perjalanan pulang menggunakan taksi, sementara sisanya berjalan menuju rumah Arif yang kebetulan tidak jauh. Sampai rumah Arif, nasi uduk dan teh hangat sudah menyambut untuk mengobati rasa lapar kami yang lelah menghadapi jalur pantura dengan bus yang tidak bertanggung jawab itu. Setelah puas di rumah arif, kami pun pulang ke rumah masing-masing membawa seribu cerita tentang perjalanan kali ini..
    Tiket Kereta Yang Gagal Kami Gunakan

    "Tidak ada yang lain, kecuali tentang kebersamaan kita yang bisa diceritakan, terimakasih kawan.."

    No left man behind,
    The End..

    Thanks To
    Allah SWT
    Keluarga ID 
    Pak Karto Kasbun dan kru
    Ibunya Arif












    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Follow My Instagram

    About Me

    About Me
    Designer, Traveler & a Food Lover

    Follow Me

    • facebook
    • twitter
    • instagram

    recent posts

    Blog Archive

    • ►  2018 (2)
      • ►  July 2018 (1)
      • ►  January 2018 (1)
    • ►  2017 (5)
      • ►  July 2017 (3)
      • ►  January 2017 (2)
    • ►  2016 (7)
      • ►  November 2016 (2)
      • ►  September 2016 (1)
      • ►  April 2016 (2)
      • ►  February 2016 (1)
      • ►  January 2016 (1)
    • ▼  2015 (3)
      • ▼  September 2015 (1)
        • Menu dan Shortcut tersembunyi dalam autocad
      • ►  July 2015 (1)
        • Mystical Beauty Gunung Lawu Via Cemoro Sewu
      • ►  February 2015 (1)
        • Prau, Awal Dari Akhir Masa Perkuliahan
    • ►  2014 (7)
      • ►  August 2014 (1)
      • ►  June 2014 (1)
      • ►  May 2014 (1)
      • ►  April 2014 (2)
      • ►  January 2014 (2)
    • ►  2013 (1)
      • ►  April 2013 (1)
    • ►  2012 (5)
      • ►  June 2012 (1)
      • ►  May 2012 (1)
      • ►  February 2012 (1)
      • ►  January 2012 (2)
    • ►  2011 (8)
      • ►  November 2011 (2)
      • ►  October 2011 (6)

    Labels

    Budaya Coffee Dunkirk Food game of thrones movie review Teknik Travelling Umum

    Most Popular

    • Sukhoi SU-30 Series
      SU-30 MKK The Sukhoi Su-30MKK   is a modification of the Su-27 SK manufactured since 1999 by KnAAPO and Shenyang Aircraft Corporation . ...
    • Interceptor aircraft (Pesawat pencegat)
      Pesawat pencegat adalah jenis pesawat tempur yang dirancang khusus untuk mencegat dan menghancurkan pesawat terbang musuh, terutama pesaw...
    • Ilmu Budaya Dasar Bab 1
    facebook Twitter instagram pinterest bloglovin google plus tumblr

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top