Rabu malam 14 Mei 2014, ketika itu saya bersiap pulang dari kampus selesai mengerjakan UTS mata kuliah CNC, tiba-tiba ada sms masuk dari nomer yang tidak dikenal yang berisi:
"Nyet lo dimana? kerumah gw lo.. jangan kagak, nurdin juga mau kerumah gw"
sudah bisa ditebak sms model begini pasti dara kawan STM pembangunan ngajak maen, dan manusia yang barusan sms itu Puja, perjaka yang baru lulus kuliah di Polman Astra rupanya sedang menggalau mencari pelampiasan. wanti-wanti kalau itu ajakan palsu, saya sms nurdin menanyakan keberadaanya saat itu, dan balasannya adalah:
"gue lagi di rawamangun le, nyari cabe cabean bakal dibawa jalan-jalan ama puja"
senyum sendiri saya baca pesan dari nurdin, saya melihat jam disitu terbaca pukul 21.10, malas rasanya, tapi demi kawan seperjuangan saya datang juga ke rumah puja,tiba di rumah puja terlihat ada tiga perjaka, yaitu Puja, Nurdin dan takur. Saya bertanya, "cuma segini?", mereka jawab, "iya le, yang laen pada ga bisa"
selanjutnya kami berdebat mengenai tujuan traveling galau ini, puja minta ke Ujung genteng, saya menolak dengan alasan jauhnya tempat, dan sopir kita cuma satu si puja ini, perdebatan sengit pun terjadi, akhirnya diputuskan kita pergi ke Tanjung lesung. pukul 23.00 setelah berpamitan kepada orang tua puja, kami berangkat dengan model Catper yang ada di google, dan google map yang kami buka dari hape.
posisi duduk kami di mobil Puja sang driver, Nurdin sang navigator, sementara saya dan takur duduk manis dibelakang, asyiknya jalan dengan kawan STM adalah kita ga pernah kehabisan bahan obrolan yang bikin mengocok perut, mulai dari cerita jaman sekolah, cerita asmara, yah ga jauh dari cerita cowok kalo kumpul dan cerita sedih tentang kawan STM yang semakin tua, semakin jarang kumpul, skip, skip.
Dari Kiri Ke Kanan Saya, Takur, Puja, dan Nurdin |
Nyasar
diantara kami bermpat belum ada yang pernah kesana, kami pun nyasar, ceritanya begini, begitu keluar dari pintu tol serang barat, dengan bermodal google map, kami lewat jalan lingkar selatan di cilegon,
jalan yang ada sangat rusak parah, sepanjang jalan tidak kami temui mobil pribadi yang ada truk pengangkut tanah yang lalu lalang sepanjang jalan,
kiri kanan sangat sepi, sesekali kami temui semacam warung remang remang yang ramai dipenuhi pengunjung dan mobil yang parkir disitu bukan mobil murahan katakanlah Mercedes, BMW, cooper, kami pun semakin parno dan bertanya-tanya, jalan apa ini?
sampai pada suatu ujung, jalan tersebut berakhir buntu, keadaan di dalam mobil kacau abis, kami saling menyalahkan dan sangat panik, parno smua campur aduk, khawatir ada orang jahat, ada makhluk halus, semua kumpul jadi satu perasaan yang bikin ga enak ditambah tidak adanya lampu penerangan, akhirnya kami memutuskan putar balik lumayan jaraknya 10 km dari perempatan jalan raya. akhirnya kami bisa bernafas lega setelah bertemu mobil pribadi lain saat itu waktu menunjukan pukul 02.00 kami mencari Pom bensin untuk beristirahat.
Tanjung Lesung
pukul 05.00 kami bangun, dilajutkan sholat subuh di Pom bensin tempat kami "menginap", sejam kemudian kami tancap gas melewati pesisir barat Jawa barat, disuguhi pemangan nan indah anyer dan pantai carita, saya pun tertidur, dan nurdin sang navigator dengan cekatan memberikan navigasi kepada puja sang driver,
apa dinyana, kami pun nyasar lagi ke arah kota pandeglang akbat GPS nurdin yang salah menunjukan belokan, nyasar kali ini cukup jauh, sekitar 40 menit dari titik terakhir, dengan dongkol puja putar balik ke arah yang benar, btw kami lewat kawasan industri krakatau steel yang kelihatan keren bagi kami yang lulusan teknik mesin. skip, kami sampai di tanjung lesung,
Bodur Beach Tanjung Lesung |
Bodur Beach Yang Masih Bersih |
Gallerie
Penutup
Tanjung Lesung bisa jadi alternatif liburan akhir pekan, kelebihannya yaitu kawasan wisata sudah lengkap dengan fasilitas resort yang memadai, dan pantai yang masih bersih. Kekurangannya adalah penjual makanan di pantai umum masih kurang, kami perhatikan hanya ada makanan mie instan, popmie, dan kelapa muda, ada baiknya membawa makanan sendiri dari rumah.
thanks to Puja, Nurdin, takur, Ibunya puja, dan ayahnya puja